2014-06-14

TUGAS ANALISA MANUSIA DAN KEADILAN

Tenaga Kerja Indonesia dalam Perspektif Kemanusiaan 


Permasalahan TKI (Tenaga Kerja Indonesia) bukan merupakan hal baru bagi bangsa Indonesia. Selama 35 tahun ini, permasalahan TKI tidak mengalami perkembangan yang berarti. Dari tahun ke tahun persoalan  tenaga kerja Indonesia di luar negeri bagai benang kusut bagi pemerintah. Pemerintah sendiri tidak bisa mencegah  keberangkatan mereka ke luar negeri, karena memang di negeri sendiri lapangan kerja yang tersedia sangat terbatas.
Menurut data Badan Pusat Statistik atau BPS, jumlah orang miskin di Indonesia hingga Maret 2011 adalah 30 juta atau 12,40 persen dari seluruh penduduk. Kemiskinan ini pula yang menjadi salah  satu  alasan warga miskin untuk menjadi buruh migran atau TKI maupun TKW di luar negeri.
Untuk kawasan Timur Tengah, Arab Saudi merupakan negara paling banyak menerima tenaga kerja asal Indonesia. Setelah itu disusul Emirat Arab dan Kuwait. Sedangkan untuk kawasan Asia Pasifik, kebanyakan tenaga kerja Indonesia bekerja di Malaysia dan Singapura. Namun layaknya nasib tenaga kerja di negara lain, tenaga kerja Indonesia di negeri itu pun kerap mengalami nasib buruk.
Beberapa contoh kasus TKI yang ramai dibicarakan adalah kasus Suyati dan Darsem yang mendapat hukuman mati di Arab Saudi. Memang TKI yang bekerja di sektor rumah tangga sering kali mengalami nasib yang menyedihkan, mereka disiksa, dibunuh bahkan mengalami pelecehan seksual dari sang majikan. Sudah banyak kasus penyiksaan yang menimpa para Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Tidak terdapat perubahan atas berbagai kasus sebelumnya yang terjadi, justru belakangan kasus penyiksaan buruh migran semakin meningkat. Sebenarnya hal ini bertentangan dengan sila kedua pancasila tentang kemanusiaan dan hak asasi manusia. Oleh karena itu peran pemerintah dan masyarakat sangat diperluan dalam menangani kasus-kasus yang menimpa warga negara kita di luar negeri.

 Kasus-kasus TKI di luar negeri
Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk yang tidak diimbangi dengan penambahan lapangan pekerjaan, banyak penduduk Indonesia pergi mencari peruntungan di negeri seberang. Untuk kawasan Timur Tengah, Arab Saudi merupakan negara paling banyak menerima tenaga kerja asal Indonesia. Setelah itu disusul Emirat Arab dan Kuwait. Sedangkan untuk kawasan Asia Pasifik, kebanyakan tenaga kerja Indonesia bekerja di Malaysia dan Singapura.
Namun layaknya nasib tenaga kerja di negara lain, tenaga kerja Indonesia di negeri itu pun kerap mengalami nasib buruk.Di Malaysia, TKI disebut Indon, suatu sebutan yang sangat merendahkan bangsa Indonesia.  Di Arab Saudi, para TKW dianggap sebagai budak, bahkan dianggap sebagai perempuan murahan yang bisa diperlakukan apa saja.
Ruyati salah seorang pekerja migran dari Indonesia dihukum pancung pada Sabtu (18/6/2011). Ia mendapatkan hukuman tersebut karena membunuh majikannya, seorang wanita Arab Saudi bernama Khairiya binti Hamid Mijlid. Pada pertengahan tahun 2010, Ruyati membunuh majikannya dengan pisau dapur. Dia mengakui hal tersebut saat disidang di pengadilan. Pengadilan Syariah Arab Saudi kemudian memutuskan hukuman mati untuknya. Lebih tragis lagi, pihak Arab Saudi tidak memberitahukan mengenai kapan pelaksanaan eksekusi tersebut. Akibatnya, Pemerintah Indonesia tidak bisa berbuat apa-apa hingga hari eksekusi Ruyati.
Kasus lain yang sempat ramai dibicarakan datang dari Darsem TKW yang berangkat ke Saudi sejak Agustus 2006. Darsem juga divonis hukuman pancung oleh pengadilan disana. Dia didakwa membunuh saudara majikannya. Padahal, perbuatan tersebut dilakukan Darsem untuk membela diri karena nyaris diperkosa. Belajar dari kasus Ruyati, pemerintah lantas berupaya mencari celah agar Darsem lolos dari hukuman pancung. Akhirnya celah hukum pun ditemukan. Darsem bisa lolos dari hukuman mati dengan membayar diyat (denda) 2 juta riyal (sekitar Rp 4,7 miliar).
Kementerian Luar Negeri mengungkapkan, selain Ruyati binti Satubi yang sudah dieksekusi di Arab Saudi, terdapat 303 Warga Negara Indonesia yang terancam hukuman mati sejak tahun 1999 hingga 2011. Dari 303 orang, tiga orang telah dieksekusi, dua orang dicabut nyawanya di Arab Saudi, dan satu orang di Mesir. Malaysia menjadi negara yang memiliki daftar kasus WNI terancam hukuman mati terbanyak dengan jumlah 233 TKI. China berada di peringkat kedua dengan 29 orang TKI, dan Arab Saudi berada di peringkat ketiga dengan 28 orang TKI.
Berdasarkan data Kemenlu, narkoba menjadi faktor penyebab terbanyak TKI diancam hukuman mati–ada 209 kasus. Sedangkan membunuh berada di peringkat kedua dengan 85 kasus.  Jika diurut berdasarkan negara, di Arab Saudi kasus pembunuhan menjadi penyebab utama TKI  terancam hukuman mati. Ada 22 kasus pembunuhan yang didakwakan kepada TKI.
Dalam catatan Kemnakertrans, hingga akhir 2011, kasus TKI di Kerajaan Saudi Arabia menduduki peringkat tertinggi dibandingkan negara penempatan TKI lainnya dengan jumlah sebanyak 10.393 kasus, dengan permasalahan kasus di antaranya gaji tidak dibayar, penyiksaan/kekerasan fisik, pelecehan seksual, beban kerja tidak sesuai, sakit dan lain-lain.

Kesimpulan dan Analisa
Kasus penyiksaan dan eksekusi hukum yang dialami TKI dan TKW kita di luar negeri sangat memprihatinkan. Terjadinya kasus ini menunjukkan bahwa regulasi yang diberlakukan pemerintah kurang menjamin keselamatan para TKI dan TKW yang berada di luar negeri. Sehingga diperlukan regulasi yang lebih mampu memberikan keamanan kepada para pahlawan devisa ini. Sebagaimana amanat Pancasila sila kedua kemanusiaan yang adil dan beradab, perlindungan TKI atas penyiksaan merupakan pelaksanaan sebagian butir-butir dari sila kedua. Selain dengan membuat regulasi yang kuat, penambahan lapangan pekerjaan di Indonesia merupakan salah satu solusi untuk mengurangi TKI dan TKW ke luar negeri. Namun tentu peran aktif setiap warga negara untuk bergandengan tangan menangani masalah akan membuat beban semakin ringan

a.       Keadilan legal atau keadilan moral
tugas pemerintah untuk dapat menyediakan lapangan kerja untuk warganya dimana sesuai dengan amanat pancasila sila 5 yaitu keadilan bagi seluruh rakyat indonesia,dimana setiap warga berhak mendapatkan keadilan sebagai warga negara dan kesejahteraan yang layak agar tidak adanya warganya yang bekerja jauh dari tanah air nya.

b.      Keadilan distributive
lagi-lagi ini adalah tugas dari pemerintah khususnya didalam departemen ketanagakerjaan dimana pengawasan terhadap tenaga-tenaga kerja Indonesia adalah salah satu tugas dari jajaran tersebut,dibutuhkannya regulasi yang kuat dari pemerintah sehingga  mampu menjamin keselamatan para tenaga kerja Indonesia di luar negeri.

c.       keadilan komutatif
perlunya regulasi yang kuat tersebut selain untuk menjamin keselamatan tenaga kerja Indonesia diluar negeri,juga sebagai ketertiban dan kesejahteraan umum,maksud dari ketertiban tersebut adalah minimnya TKI dan TKW yang illegal sedangkan untuk kesejahteraan umum adalah dimana tenaga kerja Indonesia adalah sebagai salah satu penyumbang besar bagi devisa Negara selayaknya mereka-meraka juga dapat diperlakukan sebagai pahlawan disaat mereka-mereka kembali ketanah airnya.

ditulis untuk tugas IBD
sumber: http://blog.ub.ac.id

2014-05-01

DERITA HIDUP SEORANG AYAH



Saat usiaku masih muda, aku adalah seorang pekerja keras yang tak ingin merepotkan kedua orang tuaku dakam membesarkan dan membiayai pendidikan. Aku kerap berusaha sendiri dengan berbagai cara yang menurutku sanggup aku kerjakan. Dan kedua orang tuaku juga mendukung apa yang menjadi keputusanku. Bahkan mereka merasa bangga dengan anak bungsunya.



Begitupun saat aku akhirnya menemukan jodohku, seorang perempuan cantik dan penuh kasih sayang. Hingga akhirnya kami mampu membesarkan dan membiayai semua kebutuhan tiga anak kami, bahkan sampai mereka dapat menyelesaikan pendidikan sampai dengan perguruan tinggi. Karena aku tak mau melihat anak-anak menderita seperti aku yang membiayai semua kebutuhan dengan usaha sendiri.



Kami memang berhasil membiayai mereka, namun rupanya kami tak berhasil mendidik mereka menjadi orang yang peka terhadap penderitaan sesama. Jangankan kepada orang lain perhatian terhadap orang tuanyapun seperti tak pernah mereka tunjukan. Awalnya aku mengganggap hal sebagai hal yang lumrah, mungkin mereka masih terlalu muda untuk hal itu.



Namun ternyata anggapan itu sangat keliru. Saat mereka sudah berhasil dalam meraih kehidupan termasuk telah behasil dalam membina rumah tangga mereka tetap melupakan rasa peka terhadap penderitaan, kesepian dan kehidupanku sebagai orang tua mereka yang sangat membutuhkan kehadiran mereka, bukan harta mereka



Penderitaanku dimulai saat istriku tercinta meninggal dunia karena sakit yang berkepanjangan. Sejak kepergian istri, tinggallah aku hanya dengan para pembantu kami karena anak-anak kami semua tidak ada yang mau menemani karena mereka sudah mempunyai rumah yang juga besar. Hidupku rasanya hilang, tiada lagi anak-anak yang mau menemani setiap saat aku memerlukan mereka.



Tidak sebulan sekali anak-anak mau menjengukku ataupun memberi kabar melalui telepon. Lalu tiba-tiba anak sulungku datang dan mengatakan kalau dia akan menjual rumah karena selain tidak effisien juga toh aku dapat ikut tinggal dengannya. Dengan hati yang berbunga aku menyetujuinya karena toh aku juga tidak memerlukan rumah besar lagi tapi tanpa ada orang-orang yang aku kasihi di dalamnya.



Setelah itu aku ikut dengan anakku yang sulung. Tapi apa yang aku dapatkan?  Setiap hari mereka sibuk sendiri-sendiri dan kalaupun mereka ada dirumah tak pernah sekalipun mereka mau menyapa. Semua keperluanku pembantu yang memberi. Untunglah aku selalu hidup teratur dari muda maka meskipun sudah tua aku tidak pernah sakit-sakitan.



Setelah beberapalama  tinggal bersama si sulung, lalu aku tinggal dirumah anakku yang lain. Saat itu aku berharap yang yang kualami di rumah si sulung tak terjadi lagi, namun harapan tinggalah menjadi harapan. Di rumah ini aku justru mendapatkan lagi penderitaan bahkan lebih parah dari sebelumnya. Mereka mengganti semua peralatan yang aku pakai dengan peralatan dari kayu dan plastik, dengan alasan untuk menjaga keselamatanku Setiap hari aku makan dan minum sambil mengucurkan airmata dan bertanya dimanakah hati nurani mereka?



Akhirnya aku tinggal dengan anakku yang terkecil, anak yang dulu sangat aku kasihi melebihi yang lain karena dia dulu adalah seorang anak yang sangat memberikan banyak kebahagiaan pada kami semua. Setelah beberapa lama aku tinggal disana akhirnya anakku dan istrinya mendatangi aku lalu mengatakan bahwa mereka akan mengirimku untuk tinggal di panti jompo dengan alasan supaya aku punya teman untuk berkumpul dan juga mereka berjanji akan selalu mengunjungiku.



Sekarang sudah tiga  tahun aku disini tapi tidak sekalipun dari mereka yang datang untuk mengunjungi, apalagi membawakan makanan kesukaanku. Hilanglah semua harapan tentang anak-anak yang aku besarkan dengan segala kasih sayang dan kucuran keringat. Aku kadang bertanya-tanya mengapa kehidupan hari tuaku demikian menyedihkan. Padahal aku bukanlah orangtua yang menyusahkan, semua harta yang aku kumpulkan mereka ambil. Dan aku tidak mempermasalahkan itu, aku hanya minta sedikit perhatian dari mereka tapi mereka sibuk dengan diri sendiri.



Terkadang aku menyesali diri mengapa aku bisa melahirkan anak-anak yang demikian kejam. Untunglah di panti ini aku bisa mendapatkan banyak teman, dan juga kunjungan dari sahabat-sahabatku dulu, tetapi walau bagaimanapun aku merindukan anak-anakku untuk sekedar datang dan memelukku, itu saja permintaanku sebelum aku dijemput ajal yang mungkin sebentar lagi akan datang.

ANALISA MANUSIA DAN PENDERITAAN DALAM KISAH "DERITA HIDUP SEORANG AYAH"

Pengertian Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dara artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir dan batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang ringan.

Dalam cerita "Derita Hidup Seorang Ayah", penderitaan timbul akibat perbuatan manusia. Dikisahkan dalam cerita tentang hidup seorang ayah yang dalam akhir hidupnya merasa menderita. Dia hidup seorang diri di sebuah panti jompo, padahal dia mempunyai 3 anak. Tak ada satupun anaknya yang merawat ayahnya.
Penderitaannya dimulai saat istrinya tercinta meninggal dunia karena sakit yang berkepanjangan. Sejak saat itu dia tinggal dengan  pembantu karena anak-anaknya semua tidak ada yang mau menemani karena mereka sudah mempunyai rumah yang juga besar. Hidupnya menjadi kesepian, tiada lagi anak-anak yang mau menemani setiap saat dia memerlukan kehadiran mereka. Sampai pada akhirnya anaknya yang tertua menjual rumahnya. Dia tinggal dengan anak-anaknya. Namun mereka tidak memperlakukan dia dengan baik sebagai seorang ayah. Kemudian anaknya yang terkecil memutuskan untuk membawanya ke panti jompo dengan alasan agar mempunyai teman dan mereka berjanji akan selalu mengunjunginya.

Sudah tiga tahun di panti jompo tetapi tak ada satupun dari anaknya yang datang mengunjunginya. Terkadang dia menyesal mengapa bisa melahirkan anak-anak yang kejam dan tega menelantarkan orang tuanya. Harapannya sebelum ajal tiba dia masih bisa bertemu dengan anak-anaknya.

Kesimpulan dari cerita diatas adalah penderitaan yang disebabkan akibat perbuatan manusia. Disini seorang ayah diperlakukan secara buruk oleh anak-anaknya di masa tuanya. Sehingga dia merasa menderita dan tidak mendapatkan kebahagiaan ataupun kasih sayang dari anak-anaknya yang telah dia besarkan

ditulis untuk tugas ilmu budaya dasar
sumber: http://storytionghoanews.blogspot.com

2014-04-25

PESONA WISATA ALAM BATURADEN

 Kebun Raya Baturaden terletak di Desa Kemutuk Lor, Kec. Baturaden, Kab. Banyumas dan berada + 14 Km dari Kota Purwokerto, + 1,5 km dari gerbang utama Wana Wisata Baturaden. Kebun Raya Baturaden berada di kaki Gunung Slamet Petak 1 dan 3, RPH Baturaden, BKPH Gn. Slamet Barat KPH Banyumas Timur dibatasi sebelah utara Petak 4 dan 5 hutan produksi terbatas, sebalah barat petak 2 hutan produksi terbatas, sebelah selatan petak 1 lokawisata Baturaden dan bumi Perkemahaan, sebelah timur petak 6 hutan produksi terbatas. Topografi mulai landai sampai berbukit dengan kemiringan 20% s/d 70% dan ketinggian + 600-750 m dpl dengan jenis tanah umumnya jenis latosol berwarna merah kecoklatan.Keadaan suhu Kebun Raya Baturaden berkisar antara 20-30 derajat Celcius dengan curah hujan sangat tinggi (5.000-6.174 mm/th).

Potensi Flora :

Kebun Raya adalah suatu tempat/wadah yang mempunyai fungsi utama sebagai lembaga konservasi yang melakukan usaha koleksi, pemeliharaan & penangkaran berbagai jenis tumbuhan dalam rangka membentuk & mengembangkan habitat baru.
Sebagai sarana perlindungan dan pelestarian alam dan dimanfaatkan sebagai sarana pendidikan, pengembangan ilmu pengetahuan & teknologi serta sarana rekreasi yang sehat.
Kebun Raya Baturaden kaya akan berbagai potensi flora sebagaimana fungsi Kebun Raya sebagai konservasi berbagai spesies tumbuhan.
Jenis-jenis flora yang berada dalam kawasan Kebun Raya Baturaden yang telah diidentifikasi oleh LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) adalah damar (Agathis borneensis), puspa (Schima wallichii), rasamala (Altingia excelsa), mahoni (Switenia macrophylla), kaliandra (Callyandra sp), paku-pakuan, kantong semar dan jenis-jenis anggrek.   
Jenis flora yang lainnya masih dalam identifikasi oleh LIPI sebagai yang bertanggung jawab dalam pengelolaan Kebun Raya di Indonesia. Adapun jenis-jenis flora berupa pepohonan yang dominan dapat ditemui adalah sbb :  
  • Pohon Damar (Agathis borneensis) 
  • Pohon Pinus (Pinus merkusii)
  • Pohon Rengas (Gluta renghas)
  • Rotan Manau (Calamus manan)
  • Palem Piji (Nenga pumila)
  • Tanaman Paku
  • Kantong Semar Merah Kelopak Kuning
  • Anggrek Tanah Warna Putih ,Anggrek Tanah Kuning, Kantong Semar Putih Kelopak Merah
 Potensi Fauna :

ebun Raya Baturaden terletak di Desa Kemutuk Lor, Kec. Baturaden, Kab. Banyumas dan berada + 14 Km dari Kota Purwokerto, + 1,5 km dari gerbang utama Wana Wisata Baturaden. Kebun Raya Baturaden berada di kaki Gunung Slamet Petak 1 dan 3, RPH Baturaden, BKPH Gn. Slamet Barat KPH Banyumas Timur dibatasi sebelah utara Petak 4 dan 5 hutan produksi terbatas, sebalah barat petak 2 hutan produksi terbatas, sebelah selatan petak 1 lokawisata Baturaden dan bumi Perkemahaan, sebelah timur petak 6 hutan produksi terbatas.

Read more at http://uniqpost.com/30210/pesona-wisata-alam-kebun-raya-baturaden/
Kebun Raya Baturaden disamping kaya akan berbagai potensi flora juga terdapat jenis-jenis fauna yang hidup secara bebas. Berdasarkan hasil identifikasi sementara, terdapat jenis fauna seperti babi hutan, ayam hutan, kijang, kera, wau-wau, elang jawa, musang, ular dan jenis-jenis lainnya.
Jenis-jenis fauna yang berada di kawasan Kebun Raya Baturaden tersebut menambah khasanah perbendaharaan potensi Kebun Raya Baturaden yang mungkin tidak dapat ditemui di Kebun Raya lainnya yang berada di Indonesia,antara lain :
  • Musang
  • Elang Jawa
  • Wau Wau
  • Kera
Obyek Wisata Sekitar

Obyek wisata sekitar Kebun Raya Baturaden merupakan obyek wisata yang telah lama dikenal masyarakat, baik masyarakat sekitar maupun oleh masyarakat Indonesia pada umumnya.
Bahkan obyek wisata yang dikemas dalam paket wisata Baturaden telah dikenal masyarakat manca negara,Obyek wisata sekitar kebun raya Baturaden antara lain:
  • Pancuran pitu (7), Terletak 2,5 km dari Lokawisata Baturaden. Tempat rekreasi ini menyuguhkan keindahan alam dan hutan yang didukung dengan adanya Pancuran 7 sebagai tempat wisata husada 
  • Goa Sarabada,Beranjak dari pancuran 7 menelusuri jalan setapak, wisatawan dapat menikmati kesegaran air hangat dan dingin di Goa Sarabadak, dengan bebatuan warna keemasan yang menakjubkan.
Beranjak dari pancuran 7 menelusuri jalan setapak, wisatawan dapat menikmati kesegaran air hangat dan dingin di Goa Sarabadak, dengan bebatuan warna keemasan yang menakjubkan.

Read more at http://uniqpost.com/30210/pesona-wisata-alam-kebun-raya-baturaden/
  • Telaga Sunyi,Telaga Sunyi terletak lebih kurang 3 km di sebelah timur Lokawisata Baturaden. Tempat rekreasi ini menyajikan telaga yang indah dan berair dingin, dan pada musim-musim tertentu dapat dijumpai aneka warna kupu-kupu dan capung yang beterbangan di sekitar telaga
  • Curug Cipendok,Objek wisata alam ini berupa air terjun dengan ketinggian 92 m yang dikelilingi pemandangan alam dan hutan yang indah
  • Curug Ceheng,Curug Ceheng menampilkan keindahan air terjun yang diselingi dengan maraknya satwa langka yang beterbangan
  • Pemandian Kali Bacin,Pemandian Kali Bacin Kali Bacin merupakan peninggalan sejarah zaman Belanda, yang bisa dilihat dari prasastinya. Dikenal dengan nama Wisata Husada, karena wisatawan dapat menikmati keindahan alamnya sekaligus dapat menyembuhkan penyakit kulit dan tulang.

ditulis untuk tugas matkul ilmu budaya dasar 
sumber: http://uniqpost.com 

Bahkan obyek wisata yang dikemas dalam paket Wisata Baturaden telah dikenal oleh masyarakat manca negara. Obyek wisata sekitar Kebun raya diantaranya adalah:

Read more at http://uniqpost.com/30210/pesona-wisata-alam-kebun-raya-baturaden/
kebun Raya Baturaden terletak di Desa Kemutuk Lor, Kec. Baturaden, Kab. Banyumas dan berada + 14 Km dari Kota Purwokerto, + 1,5 km dari gerbang utama Wana Wisata Baturaden. Kebun Raya Baturaden berada di kaki Gunung Slamet Petak 1 dan 3, RPH Baturaden, BKPH Gn. Slamet Barat KPH Banyumas Timur dibatasi sebelah utara Petak 4 dan 5 hutan produksi terbatas, sebalah barat petak 2 hutan produksi terbatas, sebelah selatan petak 1 lokawisata Baturaden dan bumi Perkemahaan, sebelah timur petak 6 hutan produksi terbatas.

Read more at http://uniqpost.com/30210/pesona-wisata-alam-kebun-raya-baturaden/